Sunday 26 December 2010

SYAIR PUJIAN UNTUK GARAM oleh Pablo Neruda














Garam ini
dalam bekas garamnya
Aku pernah nampak di lombong garam.
Aku tahu
kau takkan
percaya
tapi
ia menyanyi
garam menyanyi, kulit
dari lombong garam
menyanyi
dengan mulut yang dikambus
oleh tanah.
Aku menggigil dalam
kesunyian itu
bila aku mendengar
suara
garam
di padang gurun.
Dekat Antofagasta
tanah pampa
bernitrat
bergema:
suara
yang patah,
lagu
berkabung.

Dalam guanya
garam mengerang, segunung
cahaya yang ditanam,
katedral yang lutsinar,
kristal dari lautan, yang dilupakan
oleh ombak.
Kemudian di setiap meja
di dunia,
garam,
kita nampak serbukmu
yang mengasyikkan
menabur
cahaya yang diperlukan
ke atas
makanan kita.
Pemelihara
tempat simpanan
kapal lama,
penemu
di laut yang jauh,
kelasi
terawal
untuk apa yang tidak diketahui,
simpangan buih yang berubah-ubah.
Debu laut, keranamu
lidah menerima ciuman
dari malamnya laut:
setiap makanan berperisa
mendapat rasa dari zat lautanmu;
gelombang paling kecil,
miniatur
dari bekas garam
menunjukkan kita
bukan saya keputihan rumahtangga;
di dalamnya, kami merasai apa yang tak terbatas.

(Versi asal: Oda al Sal)

No comments: