Monday 27 December 2010

SYAIR PUJIAN UNTUK SI TUNA BESAR DI PASAR oleh Pablo Neruda

Di celah kehijauan pasar
sebutir peluru
dari perut
lautan,
projektil
berenang,
aku nampakmu,
mati.


Semua di sekitarmu
ialah daun salad,
buih lautan
bumi ini,
lobak merah,
anggur,
tapi
dari ketulenan
lautan,
dari yang tidak diketahui,
dari bayang-bayang
yang tidak terduga,
dalamnya laut,
lubang dalam,
hanya kamu yang bertahan,
saksi tewas,
yang hitam-legam,
kepada malam yang pekat.

Hanya kamu, peluru gelap
yang dituju dengan tepat
dari lubang dalam,
dimusnah pada satu hujung,
tapi sentiasa
dilahirkan semula,
sebuah sauh dalam arus,
sirip yang bersayap,
berkincir
dalam penerbangan
yang lincah
si bayang-bayang
maritim,
panah berkabung,
sumpit di laut,
ikan berminyak, seperti zaitun.

Aku melihatmu yang mati,
raja yang mangkat
dari lautanku,
serangan hijau,
cemara selam yang berwarna perak,
benih
dari gempa laut,
kini
yang tinggal hanya kematian,
namun
di seluruh pasar ini
kamulah
satu-satunya
bentuk yang punya tujuan
di antara
penaklukan alam
yang membingungkan;
di antara kehijauan yang rapuh
kamulah
kapal yang sepi,
bersenjatakan,
di antara sayur-sayuran,
sirip dan bahagian depan yang hitam dan berminyak,
seolah-olah kamu masih
kapal dari angin,
satu-satunya
mesin
lautan
tulen:
tanpa cacat, mengemudi
perairan kematian.

(Versi asal: Oda a un gran atún en el mercado)

No comments: